Jumat, 11 Desember 2009

Gereja Kristen Kaliceret



Di sebelah selatan kota Gubug atau ± 8 km ke arah kota Salatiga, terdapat sebuah dusun bernama Kaliceret. Dusun tersebut masuk wilayah desa Mrisi kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Dusun yang terletak di atas bukit kapur tersebut, ternyata memiliki bangunan tua peninggalan zaman pemerintah kolonial Belanda dahulu. Wujud bangunan tua tersebut, antara lain berupa gereja Kristen, bangunan bekas rumah sakit, dan juga bekas bangunan kantor rumah sakit. Karena letak ketiga bangunan yang saling berdekatan, tampak mempunyai keterkaitan misi dalam pengembangan agama Kristen. Dapat dibayangkan bahwa dusun Kaliceret yang sepi itu, ternyata dulu pernah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh warga Kristen.
Seperti diceritakan dalam kitab ”Babad Zending di Tanah Jawi” karangan J.D. WOLTERBEEK, bahwa gereja tersebut dibangun oleh perkumpulan Salatiga Zending (S Z) dalam misinya mengembangkan agama Kristen di tanah Jawa. Ditulisnya pula dengan menggunakan bahasa Jawa sebagai berikut : “………... Ing rikoe sampoen wonten pasamoeanipun naliko djoemenengipun pandito C.R.Kuhnen ingkang djoemeneng pandito ing Kalitjeret wiwit tahun 1892 doemoegi 1904 sarto ladjeng dados inspecteur toewin directeur S.Z wonten ing Utrecht ing negari Welandi. Ing djadjahan Kalitjeret panditanipoen lestantoen manggen wonten ing doesoen Kalitjeret boten pindah ing kita kradjaning djadjahanipoen inggih poeniko kita Demak ……….. Sapengkeripoen pandita Kuhnen ing Kalitjeret ingkang djoemeneng pandita toewan H. Kabelitz. Djoemeneng ing Kalitjeret dumugi ing tahoen 1927”.
Dari tulisan itu dapat dijelaskan, bahwa pada tahun 1892 pendeta C.R.Kuhnen diangkat menjadi pendeta di Kaliceret. Saat itu di Kaliceret sudah ada beberapa warga yang memeluk agama Kristen, dan sudah melaksanakan kegiatan pertemuan jamaah setiap hari Minggu pagi. Sebagai pemimpin jamaah kadang pendeta yang datang dari Salatiga, atau kadang dipimpin warga setempat. Pada tahun 1904 C.R.Kuhnen diangkat menjadi inspektur dan direktur pada S Z (Salatiga Zending), yang terletak di Ultrecht (sebuah kota di negara Belanda). Selama menjadi pendeta di wilayah Kaliceret, beliau tinggal di dusun Kaliceret. Beliau tidak mau bertempat tinggal di kota pusat wilayah di Demak, karena ingin selalu dekat dengan warganya. Sepeninggal pendeta Kuhnen, yang bertugas menjadi pendeta di Kaliceret adalah tuan Kabelitz. Beliau melaksanakan tugas sebagai pendeta di Kaliceret, sampai tahun 1927. Kemungkinan yang dimaksud pusat kota wilayah dalam kitab Babat Zending di Tanah Jawi tersebut, adalah pusat wilayah agama Kristen dan bukan merupakan pusat wilayah pemerintahan. Demikian juga berdasarkan sekelumit penjelasan dalam buku itu, diperkirakan gereja Kristen, kantor rumah sakit serta rumah sakit Kristen yang ada di dusun Kaliceret didirikan antara tahun 1904 sampai tahun 1927. Adapun pelaksanaan pembangunan dipimpin pendeta Kabelitz, dengan mendapat bantuan dana dari SZ (Salatiga Zending) di kota Ultrecht Belanda yang dipimpin pendeta C.R.Kuhnen. Hal tersebut bisa terjadi karena pendeta C R. Kuhnen pernah bertugas di wilayah kaliceret, sehingga beliau tahu apa yang dibutuhkan guna pengembangan agama Kristen di daerah itu. Melihat cukup lama pendeta Kabelitz bertugas di wilayah dusun Kaliceret, sehingga diperkirakan ketiga bangunan tersebut didirikan secara berurutan. Adapun yang didirikan pertama kali tentu bangunan gereja Kristen, mengingat sebagian besar penduduk dusun Kaliceret adalah pemeluk agama Kristen. Adapun sebagai tempat pelaksanaan pasamuan (doa kebaktian bersama) waktu itu berada di rumah milik penduduk, sehingga dibutuhkan sebuah gereja. Dengan kebutuhan itu, maka pembangunan gereja tersebut dilaksanakan.
Karena sebagai salah satu misi agama Kristen waktu itu juga dalam bidang kesehatan, maka di dusun Kaliceret didirikan polikliniek yang akhirnya dapat berkembang menjadi rumah sakit. Setelah rumah sakit tersebut berdiri, barulah dibangun kantor rumah sakit yang terletak di depannya. Seperti dijelaskan dalam kitab Babad Zending di Tanah Jawi, bahwa pada awalnya para pendeta itulah yang mengobati warganya yang menderita sakit. Tetapi pada sekitar tahun 1903 Kabupaten Demak dan Grobogan terjangkit wabah penyakit, sehingga pendeta tidak mampu lagi menangani para pasien yang banyak berobat kepadanya. Atas bantuan dari Salatiga Zending maka di Kaliceret didirikan poliklinik, serta dikirim pula mantri verpleegster dan vroedvrouw (sekarang perawat kesehatan) ke daerah itu. Dengan semakin banyaknya pasien yang memerlukan rawat inap, maka dibangun beberapa bangsal untuk merawat orang sakit. Akhirnya poliklinik itu berkembang menjadi sebuah rumah sakit, dengan diberi nama ”Pitoeloengan”. Adapun nama tersebut disesuaikan dengan nama rumah sakit Kristen, yang telah didirikan oleh perkumpulan Zending di kota Semarang, Purwodadi atau di Demak. Rumah sakit di kota tersebut, akhirnya diambil alih pemerintah dan menjadi Rumah Sakit Umum setelah Indonesia merdeka.
Rumah sakit Kristen di dusun Kaliceret waktu itu cukup besar, dan banyak dikunjungi masyarakat yang berobat atau melakukan rawat inap. Ternyata pengunjung rumah sakit tersebut tidak hanya khusus bagi warga beragama Kristen saja, tetapi juga banyak pasien beragama lain yang datang berobat. Dengan demikian rumah sakit Kristen tersebut adalah bersifat umum, dan tidak membeda-bedakan pada umat beragama lain. Rumah sakit tersebut dipimpin seorang dokter Belanda, yang hanya pada hari-hari tertentu berada di rumah sakit tersebut. Untuk hari-hari biasa rumah sakit tersebut dilayani seorang mantri polikliniek, dengan dibantu oleh zuster.
Perjalanan rumah sakit Kristen di dusun Kaliceret cukup lama juga, hingga sampai pada pemerintahan negara Indonesia. Adapun pasien di rumah sakit itu, ada yang berasal dari wilayah Kawedanan Singenkidul, dan ada pula yang berasal dari wilayah Kota Praja Salatiga bagian Utara. Pada waktu dulu cara mengangkut pasien menuju ke rumah sakit, menggunakan alat yang sederhana sekali. Pasien diangkat menggunakan kursi atau tempat tidur kecil, kemudian dipikul oleh empat orang. Keluarga atau famili berjalan di belakang, dengan membawa tikar atau beberapa potong pakaian ganti.
Sebelum tahun 1960-an, rumah sakit tersebut masih menerima pasien rawat inap. Tetapi setelah tahun 1960, rumah sakit Kristen di Kaliceret itu tidak lagi menerima pasien rawat inap lagi. Tidak jelas mengapa hal itu dapat terjadi, karena sejak itu ruangan sebagai tempat rawat inap menjadi kosong.
Sekitar tahun 1973, sebagian bangunan bangsal bekas rumah sakit di dusun kaliceret dirobohkan oleh Panitia Pembangunan Rumah sakit Kristen di kota Purwodadi. Hal tersebut dilakukan, karena kayunya digunakan membangun rumah sakit Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (Yakkum) yang akan didirikan di kota Purwodadi. Setelah bangunan rumah sakit Yakkum di kota Purwodadi selesai dikerjakan, Panitia Pembangunan memberinya nama Rumah Sakit Panti Rahayu. Rumah sakit Yakkum Purwodadi sekarang sangat menjadi terkenal di Kabupaten Grobogan, yang mungkin hampir sama terkenalnya dengan rumah sakit ”Pitoeloengan” Kaliceret waktu dulu.
Bekas bangunan kantor rumah sakit Kristen di dusun Kaliceret, terletak berhadapan dengan bangunan rumah sakit atau disebelah utara bangunan gereja Kristen. Seluruh bangunan kantor terbuat dari kayu jati, dengan bentuk bangunan yang bergaya khas Eropa. Sebagai ciri dari bentuk bangunan ala Barat tersebut, antara lain memiliki pintu dan daun jendela yang tinggi. Dulu bangunan kantor itu selain digunakan sebagai kantor rumah sakit, juga digunakan sebagai tempat tinggal pendeta yang melaksanakan tugas disana. Sebagai upaya dari misi Zending untuk mengembangkan agama Kristen di daerah Kaliceret, ternyata dapat berjalan dengan cukup baik. Hal tersebut terbukti dengan dapat berkembangnya agama Kristen di desa Ringinharjo dan Ringinkidul, yang masih dalam wilayah Asistenan Gubug. Karena melihat perkembangan agama Kristen di dua desa itu cukup baik, maka dengan mendapatkan bantuan dana dari perkumpulan Zending didirikan sebuah gereja Kristen. Adapun gereja Kristen itu didirikan di desa Ringinkidul, yang diberi nama gereja ”Tempurung”. Adapun tahun berapa gereja Kristen Tempurung didirikan, tidak ditemukan data yang menjelaskan tentang itu.



0 komentar: