Selasa, 15 Desember 2009

Kyai Santri 2


Cerita Lain Kyai Santri
Ada juga cerita ydari masyarakat Tlogotanjung sekarang, tentang asal mula Kyai Santri. Konon Kyai Santri adalah keturunan Mpu Supo yang menjadi empu di kraton Demak Bintoro. Konon beliau pergi ke pelosok daerah, guna  mengajar  agama Islam pada warga pedukuhan yang dilalui. Pada suatu hari sampailah beliau di dukuh Tlogotanjung. Karena banyak warga yang datang untuk berguru, akhirnya beliau menetap di pedukuhan itu. Kyai Santri bersahabat dengan Mpu Cogeh, penduduk dukuh Tlogorejo. Dari persahabatan itu, Mpu Cogeh akhirnya menikah dengan adik Kyai Santri yang bernama Nyi Pangkreman.
Pada suatu hari Kyai Santri berkunjung ke rumah Nyi Pangkreman, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Karena jarang bertemu adiknya, agak lama Kyai Santri berada di sana. Dalam pertemuan itu, ternyata menimbulkan rasa cemburu pada diri Mpu Cogeh. Karena itulah Mpu Cogeh akhirnya mempunyai niat, akan membunuh Kyai Santri.
Pada suatu hari Mpu Cogeh datang ke dukuh Tlogotanjung, untuk bertemu dengan Kyai Santri. Karena sudah tahu maksud kedatangan Mpu Cogeh, maka Kyai Santri merelakan diri untuk dibunuhnya. Tetapi karena tidak bersalah dan karena kesaktian yang dimilikinya, keris yang ditusukkan Mpu Cogeh ke badannya tidak dapat melukai. Hati Mpu Cogeh menjadi semakin panas, dan memaki bahwa Kyai Santri orang bersalah tetapi takut mati. Walau sudah dijelaskan tentang kedatangannya itu, tetapi Mpu Cogeh yang sudah terbakar api cemburu tetap tidak dapat reda. Karena merasa malu atas tuduhan yang dilontarkan Mpu Cogeh, Kyai Santri membuka rahasia kelemahannya. Beliau mengaku bahwa dirinya dapat mati, bila dadanya ditusuk dengan selembar daun bambu. Mendengar pengakuan itu, dengan cepat Mpu Cogeh meraih daun bambu di sampingnya. Ditusuknya dada Kyai Santri berkali-kali hingga roboh, dan akhirnya meninggal dunia.

Melihat Kyai Santri sudah meninggal dunia, puaslah hati Mpu Cogeh. Dibiarkan jenazah itu tergeletak di pinggir sawah, dan ditinggal pulang ke rumahnya. Hingga berhari-hari jenazah Kyai Santri berada di tempat itu, yang akhirnya ditemukan penggembala kerbau. Konon penggembala kerbau dapat menemukan Kyai Santri, karena mencari kerbaunya yang beberapa hari tidak pulang. Ketika penggembala sampai di tempat itu, dilihatnya kerbau miliknya berada di dekat jenazah Kyai Santri. Karena merasa senang kerbaunya dapat ditemukan, penggembala kerbau itu kemudian memakamkan jenazah Kyai Santri. Dengan tekun penggembala kerbau merawat makam Kyai Santri, dan selalu mendoakan agar arwah beliau diterima di sisi Allah Swt. Konon setelah penggembala kerbau merawat makam Kyai Santri, maka kehidupannya mengalami perubahan yang baik. Kerbau yang digembalakannya beranak-pinak menjadi banyak, sehingga dapat mencukupi kehidupan keluarga. Rumahnya yang dulu kecil, berubah menjadi besar. Melihat perubahan kehidupan yang dialami penggembala kerbau, banyak tetangga dekat mencoba menirunya. Ternyata doa mereka banyak yang terkabul, dan kehidupan mereka juga berubah menjadi baik. Tentu saja kabar itu cepat berkembang ke mana-mana, akhirnya ditiru orang-orang dari lain daerah. Percaya atau tidak tentang hal itu, wa llahu a’lam bish shawab.



0 komentar: