Sabtu, 19 Desember 2009

Mbah Pilang

Menurut cerita orang-orang tua desa Gubug, bahwa waktu dulu krajan desa Gubug ada di seputaran pasar Gubug sekarang ini. Wilayahnya meliputi dukuh Pilang Wetan, Pilang Lor, Pilang Kidul dan Kemiri. Tetapi dukuh Pilangwetan dan Kemiri memisahkan diri, dan berdiri menjadi desa. Desa Pilangwetan masuk kabupaten Demak, sedang desa Kemiri masuk wilayah kabupaten Grobogan. Konon dulu lurah desa Gubug (tidak diketahui namanya), mempunyai menantu bernama Sobariman. Menurut cerita, dia berasal dari daerah Demak.
Sobariman diberi tanah dan sawah oleh mertuanya, terletak di pedukuhan Pilangkidul sekarang. Karena tekun mengolah sawah, keluarganya dapat  hidup kecukupan. Keluarga Sobariman senang membantu warga, yang sedang tertimpa kesusahan. Sering memberi petuah dan jalan keluar yang baik, terhadap warga yang tertimpa masalah. Warga yang dibantu tidak hanya dari daerah sekitar, tetapi juga warga dari pedukuhan lain yang masih di wilayah desa Gubug sendiri. Karena kewibawaan serta kesenangan membantu warga, sehingga beliau dipilih warga menjadi kepala dukuh. Walau sudah menjadi kepala dukuh, beliau tidak juga mengurangi kesenangannya membantu warga yang tertimpa kesusahan. Karena itu nama beliau terkenal di desa Gubug, bahkan sampai di lain daerah.
Menurut cerita disamping senang membantu warga, beliau juga senang menyadarkan orang yang berbuat kesalahan. Adapun cara yang dipakai, konon menggunakan cara yang unik. Pernah pada suatu hari ada pencuri tertangkap warga, dan diserahkan kepada beliau sebagai kepala dukuh. Beliau tidak menyerahkan kepada upas kantor kawedanan, justru diajak makan bersama. Setelah selesai makan, pencuri diberi nasehat dan disuruh pulang. Uniknya pencuri itu masih diberi beberapa ikat gabah dan uang saku. Konon sejak itu, pencuri menjadi jera dan bertobat tidak melakukan perbuatannya lagi. Cara unik seperti itu rupanya yang dilakukan beliau, guna menyadarkan orang yang melakukan perbuatan salah.

Sobariman wafat dalam usia tua, dan jenazahnya dimakamkan di pedukuhan Pilang Kidul. Karena letak makam beliau berada di pedukuhan Pilangkidul, maka sampai sekarang beliau dipanggil MBAH PILANG. Walau sudah meninggal dunia, tetapi warga dukuh Pilangkidul bahkan warga desa Gubug masih mengenang jasa beliau terhadap warga. Oleh warga desa Gubug, kompleks makam beliau sekarang dibangun megah. Bahkan sampai sekarang masih banyak warga desa setempat yang tertimpa kesusahan, datang ke makam beliau untuk minta petunjuknya. Ada pula warga yang datang, hanya untuk ngluwari ujar. Hal tersebut dilakukan, sesuai apa yang diucapkan bila keinginannya terkabulkan. Untuk mengenang jasanya terhadap warga desa Gubug dulu, setiap tanggal 1 Syuro warga desa Gubug mengadakan acara haul bagi beliau.

0 komentar: